1. Perbesar Pembayaran Cicilan untuk Kartu Kredit yang Bunganya Paling Tinggi
Katakanlah, saat ini Anda memiliki lebih dari 1 hutang kartu kredit.
Pertama-tama, cari tahu kartu kredit mana yang memberlakukan bunga
pinjaman paling tinggi. Selanjutnya, perbesar pembayaran cicilan untuk
kartu kredit dengan bunga pinjaman yang paling tinggi tersebut,
sementara pembayaran cicilan kartu kredit lainnya tetap dilakukan
seperti biasa.
Melunasi hutang kartu kredit jahat harus menjadi prioritas. Sebab, biaya
pelunasan untuk saldo hutang yang lebih kecil bisa saja menjadi jauh
lebih mahal apabila bunga yang dibebankan juga tinggi, ketimbang saldo
hutang yang lebih besar namun beban bunganya lebih kecil. Saldo hutang
sebesar Rp 7 juta dengan bunga pinjaman 4% pelunasannya masih lebih
mahal dibandingkan saldo hutang Rp 10 juta dengan bunga pinjaman 2%.
2. Pindahkan Tagihan Kartu Kredit
Cari alternatif utangan kartu kredit dari bank lain yang menawarkan
beban bunga lebih rendah, tapi dengan jangka waktu pelunasan sama.
Setelah menemukannya, segera pindahkan tagihan kartu kredit ke bank
tersebut. Jika hutang Anda di bank sebelumnya tidak meminta agunan untuk
dijaminkan, pertahankan kondisi tersebut. Sebisa mungkin, hindari
kemungkinan aset disita bila sewaktu-waktu terjadi kredit macet.
3. Lakukan Negosiasi dengan Pihak Bank
Cara terakhir yang dapat ditempuh adalah menegosiasikan hutang Anda
dengan pihak kreditur (pemberi hutang) secara tertulis. Jelaskan situasi
keuangan Anda kepada bank secara rinci. Selama debitur (pihak yang
berhutang) masih menunjukkan itikad baiknya, beberapa bank masih mau
berbaik hati memberi keringangan berupa pengurangan, bahkan penghapusan
bunga pinjaman. Sayangnya, banyak orang tidak mengetahui bahwa negosiasi
hutang kartu kredit dapat dilakukan, beberapa lainnya bahkan enggan
melakukannya.
Jangan pernah mangkir dari kewajiban bayar hutang. Kapanpun
kondisi keuangan dirasa mulai kritis (pembayaran cicilan hutang sudah
mencapai 60% pendapatan bulanan), segera lakukan negosiasi sebelum Debt
Collector yang menyambangi kediaman Anda lebih dulu. Tidak cukup
berurusan dengan para penagih hutang, kegagalan melunasi hutang kartu
kredit juga akan berimbas pada cacatnya rapor kredit Anda. Masuk ke
dalam daftar hitam Bank Indonesia sama saja mempersulit transaksi
keuangan Anda di kemudian hari.
Bagi
pihak bank, opsi mengurangi atau bahkan menghapus total bunga pinjaman
masih dianggap lebih menguntungkan ketimbang harus melibatkan jasa
tukang tagih yang identik dengan praktek intimidasi dan ancaman
kekerasan. Ujung-ujungnya, bank sendiri yang akan dirugikan. Masih ingat
dengan kasus yang dialami oleh Irzen Octa? Ia adalah nasabah kartu
kredit Citibank yang diduga kuat meninggal akibat menjadi korban
kekerasan oleh oknum tukang tagih.
Kebutuhan seharusnya tidak pernah lebih banyak daripada keinginan. Menghindari hutang selalu lebih mudah dibandingkan menemukan
cara melunasi hutang kartu kredit Saat Terjepit yang kadung menggunung. Semoga bermanfaat.